Jumat, 12 Agustus 2011

postingan pertama malah tulis fanfic :D tapapa lah yang penting hepi.. wkwkwkwk
WANT TO DEATH, a Naruto fanfiction

Disclaimer : NARUTO, tidak akan jadi milikku walau aku mencintainya. Ia akan tetap jadi milik Om Kishi-Kishi tercinta #dihajar Oke, NARUTO is belong to Masashi Kishimoto.

Warn : Sesame Jenis, Sho-ai, YAOI, Gajeness, OOCness, Lebay tingkat akut, pendek, alur kecepetan, typo(s)

Rated : T

Genre : Romance/Angst

oke, cekidottt XDD
__________________________________________________________________________________

"Itu dia, anak pembawa sial,"

"Benar. Hii, jangan dekat-dekat dia, nanti kita kena sial,"

"Anak sebatang kara yang menyedihkan,"

"Jangan berteman dengan dia, nak. Anak itu pembawa sial."

Serangkaian kata-kata itu yang membuat dia, Naruto—pemuda berambut kuning cerah dan bermata biru terbaring disini—di ruangan bercat putih, dengan bau obat-obatan menyeruak ke penjuru ruangan. Pemuda itu—Naruto hanya memandang langit-langit putih dengan tatapan kosong.

"Kenapa aku tidak mati? Padahal aku ingin bertemu Tou-san dan Kaa-san disana," ujar pemuda itu lirih. Ya, ia mencoba untuk mati, membunuh dirinya sendiri dengan mengiris pergelangan tangan kirinya sendiri dengan silet. Untung saja sahabatnya, Uchiha Sasuke, datang dan membawanya kesini, gedung menyebalkan bernama Rumah Sakit.

Dan disinilah sekarang, dengan jarum infus menancap di daging lengan kanannya dan masker oksigen yang menutupi sebagian wajah imutnya. Tiba-tiba, pintu terbuka, menampakkan sosok berambut raven yang sangat familiar bagi Naruto.

"Kau sudah sadar, Naruto?" tanya orang itu—dengan suara bass-nya yang dapat membuat remaja-remaja putri pingsan kehabisan darah karena mimisan. Oke, itu terlalu berlebihan.

"Hm.." si pirang hanya bergumam pelan. Tak dialihkan pandangannya dari langit-langit ruangan.

"Kenapa kau melakukan itu, Dobe?" tanya pemuda raven itu lagi. Namun kali ini tak ada respon dari si pirang.

"Kenapa? Jawab aku... Naruto."

"...."

"Dobe... Jawab a—"

"KARENA AKU INGIN MATI, SASUKE," potong Naruto. Sasuke tak merespon. Hatinya sakit mendengar kata-kata dari sahabatnya sejak ia masih kanak-kanak itu.

"Kenapa kau ingin mati, Dobe? Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau tak ada?" tanya Sasuke lirih.

"Karena jika aku terus hidup, maka aku akan terus sakit disini," Naruto menyentuhkan tangannya ke dada bidangnya, "Dan jika aku mati, 'mereka' akan tenang karena tidak ada lagi 'anak pembawa sial', 'mereka' pasti senang, Teme."

"Tidak..."

"Apa maksudmu, Teme?"

"Jika kau tak ada, aku akan merasa sakit disini," kini Sasuke mengusap dadanya dengan tangan kanannya. "Lalu, aku akan kesepian lagi, kesepian yang sama seperti dulu saat aku ditinggal mati keluargaku." Sasuke tersenyum tipis.

"Aku tak peduli... Sasuke..." ujar Naruto mulai mengeluarkan cairan bening dari mata birunya.

"Kenapa? Kalau kau mati, maka aku akan menyusulmu, Naruto. Lalu kita akan damai disana."

"Sebenarnya, tanpa bunuh diripun, sebentar lagi aku akan mati, Sasuke. Disini ada penyakit," Naruto menunjuk kearah kepala pirangnya sendiri. Sontak Sasuke menegang kaget.

"APA KAU BILANG? SEJAK KAPAN? KENAPA KAU TAK MEMBERITAHUKANNYA PADAKU? PENYAKIT APA ITU, DOBE?" teriak Sasuke.

"Aku tak mau kau cemas, Sasuke. Ini.. Kanker otak stadium akhir..." ujar Naruto sambil menyunggingkan senyum manisnya. Tubuh Sasuke bergetar hebat, kedua kakinya tiba-tiba melemas.

"Ke..napa, Dobe? Kenapa..kau tak bilang padaku?" lirih Sasuke.

"Karena itu takkan mengubah apapun, Sasuke. Aku akan tetap mati." tegas Naruto. Bangkit dari tidurnya dan melepas masker oksigen yang tadi terpasang diwajahnya.

"Bodoh.. Kau bodoh, Naruto.. Kau memang Dobe!" bentak Sasuke sambil meraih tubuh ringkih Naruto kedalam pelukannya.

"Teme.. Sesak.."

"Padahal aku... Mencintaimu, Naruto.." kata-kata Sasuke membuat mata Naruto terbelalak, namun ia segera membalas pelukan Sasuke.

"Aku juga, Sasuke.."

Keesokan harinya, Naruto meninggal. Sasuke sangat shock, padahal kemarin malam ia baru saja berpelukan dengan pemuda pirang itu. Saat pemakaman Naruto pun ia tak hadir--untuk sekedar berdoa dan memberi bunga. Ia terus mengurung diri di mansion tempat ia dan Naruto tinggal.

SEMINGGU KEMUDIAN

"Wah, koran pagi." ujar perempuan berambut merah muda, Sakura Haruno. Kemudian membaca isi koran tersebut.

"HOT NEWS: Seorang pemuda bernama Sasuke Uchiha (18), kemarin sore (21/7) ditemukan tewas di Uchiha's Mansion. Diduga tewas karena bunuh diri dengan cara menggantung diri—"

Sakura membelalakkan mata Emerald-nya dan menutup mulutnya dengan tangannya sendiri tanda tak percaya,

"Astaga... Sasuke-kun—"

(OWARI/THE END/FIN/TAMAT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar